Cari Blog Ini
“Mari Kitong Bikin Papua Jadi Tanah Damai”
SURAT CHE GUEVARA KEPADA ORANG TUANYA
Sekali lagi aku rasakan di bawah tumitku, tulang-tulang rusuk Rocinante[1].
Sekali lagi, aku turun ke jalan dengan pedang dan perisai di tanganku. Hampir sepuluh tahun yang lalu, aku menulis surat perpisahan yang lain padamu. Seingatku, aku tak perduli lagi… tidak menjadi serdadu yang baik dan menjadi dokter yang baik. Menjadi dokter tidak lagi menarik bagiku, aku bukanlah serdadu yang buruk. Tak ada yang berubah pada esensinya, terkecuali bahwa aku jauh lebih sadar. Marxisme-ku telah mengakar dan menjadi lebih murni. Aku yakin bahwa perjuangan bersenjata sebagai satu-satunya pemecahan bagi rakyat yang berjuang demi membebaskan dirinya, dan aku setia dengan keyakinanku ini. Banyak orang menyebutku sebagai seorang petualang, dan itulah aku. Hanya satu hal bedanya: seseorang yang mengorbankan kulit luarnya untuk membuktikan kebenaran di dalamnya.
Allahu Akbar الله أَكْبَر
Tuhan, apakah Engkau memerlukan tanganku
untuk merawat orang sakit dan miskin
yang membutuhkannya?
Hari ini kuberikan tanganku kepadaMu.
Langganan:
Postingan (Atom)